Selasa, 05 Maret 2013

Menempatkan Diri.

           Terkadang, hal yang paling sulit dalam hidup itu memahami perasaan orang lain. Mungkin kalian hanya membaca kalimat pertama di atas ini hanya sekali. Sekarang kalian coba dalami kaliamat itu. Kalian baca berulang kali. Jangan biarkan kalimat itu hanya mengambang di otak kalian. Masukan, bayangkan, dan berpikirlah realistis.
           Bayangkan jika kalian sedang menghadapi suatu masalah. Masalah di antara 2 pendapat. 80% kalian hanya akan mencoba menjadi diri anda sendiri dan hanya mendengarkan masukan dari luar untuk masalah tersebut.
           Sebenarnya, anda tidak harus menanyakan pada orang lain cara untuk menghadapi masalah tersebut, anda bisa menenangkan diri sebentar. Berusaha mengontrol emosi, dan membayangkan suatu masalah seperti yang kalian alami. Dan anda berada di pihak satunya (selain pihak anda). Jangan ngeyel dulu. Jangan langsung berkata "Tapi kan..." "Loh, kan dia bisa aja" jangan pernah berpikir ngeyel seperti itu. Dalami keadaan mereka pada saat itu. Berusahalah menjadi mereka dengan bentuk fisik, batin, sifat, dan lingkungan yang sama. Jika kamu sudah berhasil, itu akan membuat kamu dengan mudah menyelesaikan masalah tersebut.
           Tapi kalau kalian dimimta memilih, saya kira anda akan memilih cara yang menggunakan pihak ketiga daripada mencoba memahami perasaan orang lain karena hasilnya akan sama. Tapi kamu tidak akan pernah punya pengalaman bagaimana menjadi orang lain dengan hanya menyelesaikan suatu masalah (mendapat keuntungan 2 sekaligus: masalah selesai, dan bisa merasakan keadaan yang sedang dialami tokoh lain).
          Saya akan memberi contoh: saat seseorang seumuran kalian membagikan selebaran (flyer) lalu anda langsung membuangnya setelah anda terima, lalu seseorang yang baru anda kenal itu marah karena selebaran itu tidak dibaca dan langsung dibuang.

Hipotesis sementaranya adalah:
Jika anda sebagai orang yang membuang kertas itu anda sebagian besar merasa: Orang ini aneh! Hanya karena 1 kertas saja dia marah!
Jika anda sebagai pembagi kertas itu: Mengapa orang ini membuang kertas yang telah aku buat dan yang aku bagikan di siang panas ini? Apa dia tidak bisa menghargai apa yang telah aku lakukan.

          Biasanya, orang yang membagikan kertas itu berharap bahwa orang yang membuang kertas tersebut akan bisa merasakan apa yang dia rasakan. Tapi berbeda dengan orang yang membuang kertas itu. Orang yang membuang kertas itu sudah sejak awal tidak bisa menempatkan diri bagaimana rasanya jika dia yang menjadi orang yang menebarkan kertas tersebut.

          Lihat? Kita bisa mengambil contoh dari lingkungan sekitar. Biasanya, di luar sana tidak ada orang jahat. Bukan. Bukan karena sudut pandang yang berbeda. Not at all. Tapi, karena mereka mempunyai suatu alasan dibalik semua yang mereka lakukan. Mereka juga manusia sama seperti kita. Mereka punya alasan jika melakukan sesuatu. Jangan anggap mereka makhluk lain yang jauh berbeda dari kita.

"There are some reason behind action."

Note: post ini diperuntukan bagi kalian yg merasa keras kepala dan ingin membuang sifat itu jauh-jauh..

Your Dream Will Comes True


               Setiap mimpi akan menjadi nyata. Namun, kita tidak boleh menganggapnya sebagai keajaiban. Mimpi akan menjadi kenyataan bila kita mempunyai kepercayaan yang kuat dan melakukannya dengan penuh perjuangan dan tantangan. Di luar sana, banyak orang yang memperebutkan mimpi mereka masing-masing. Tetapi, ada pula mimpi yang sama. Sehingga mereka saling berusaha untuk menggapai impian mereka sebaik mungkin. Karena itu, jika kalian percaya, mimpi tak hanya akan terjadi saat tidur saja....

    "Berusahalah, untuk menjadi yang terbaik"

"Try to The Best"

Note: Tulisan ini aku tulis saat aku kelas 3 SD di sebuah situs sosial terbesar pada tahun 2010. Dan sekarang aku mempublikasikannya lagi. Karena aku berpikir, aku memang malu terhadap aku yang seperti anak kecil dulu, tapi aku merindukan kebijaksanaanku pada masa itu yang melebihi aku sekarang ini. Tulisan ini aku dedikasikan untuk aku. The young version of me absolutely. Hello, me, hello you there, i miss you.